Lookman Balas Kritik Tajam Gasperini usai Atalanta Tersingkir di Champions League

Lookman Balas Kritik Tajam Gasperini usai Atalanta Tersingkir di Champions League

Pemain depan Atalanta Ademola Lookman membalas kritikan tajam pelatihnya Gian Piero Gasperini usai tim mereka tersingkir dari babak playoff fase gugur Champions League.

Setelah kalah 2-1 di leg pertama, Atalanta memiliki tugas besar di kandang sendiri untuk membalikkan kedudukan. Lookman lalu menjadi sorotan usai gagal memaksimalkan tendangan penalti dan Atalanta tersingkir dari babak playoff fase gugur Champions League dengan skor agregat 5-2.

Lookman disebut penendang penalti terburuk

Brugge tampil gemilang dengan mencetak tiga gol dalam 45 menit pertama. Lookman lalu memangkas jarak dengan golnya tak lama usai jeda.

Lalu Atalanta memiliki peluang untuk memangkas jarak dengan tendangan penalti pada menit ke-61. Namun tembakan Lookman mampu diamankan oleh kiper Brugge Simon Mignolet.

Baca juga: Gasperini Sebut Lookman Penendang Penalti Terburuk

Gasperini menyalahkan penyerang asal Nigeria tersebut, sebab Charles De Ketelaere atau Mateo Retegui yang seharusnya mengambil tendangan penalti tersebut.

"Lookman tidak seharusnya mengambil penalti itu, dia adalah salah satu pengambil penalti terburuk yang pernah saya lihat," kata Gasperini.

"Dia memiliki catatan yang sangat buruk bahkan dalam latihan, dia hanya sedikit yang berhasil mengeksekusi penalti. Retegui dan De Ketelaere ada di sana, tetapi Lookman dalam momen antusiasme setelah mencetak gol memutuskan untuk mengambil bola dan itu adalah tindakan yang sama sekali tidak saya hargai."

Lookman sebut Gasperini tak respek

Lookman bisa dibilang pemain terbaik Atalanta sejak bergabung pada 2022 lalu. Ia mencetak hattrick pada final Europa League untuk mengalahkan Bayer Leverkusen.

Pemain 27 tahun tersebut memberikan respons atas kritik tajam pelatihnya dan mengatakan para penendang penalti menunjuknya untuk menjadi eksekutor.

"Saya sedih pada hari seperti ini karena harus menulis pernyataan ini - terutama karena apa yang telah kita capai bersama sebagai tim dan sebagai kota," tulis Lookman di Instagram.

"Diperlakukan seperti itu tidak hanya menyakitkan tetapi juga terasa sangat tidak respek, terutama karena kerja keras dan komitmen luar biasa yang selalu saya berikan setiap hari untuk membantu membawa kesuksesan bagi klub ini dan para penggemar Bergamo yang luar biasa.”

"Sejujurnya, saya telah menghadapi banyak momen sulit selama berada di sini - sebagian besar tidak pernah saya bicarakan karena menurut saya tim harus selalu dilindungi dan harus didahulukan. Hal ini membuat apa yang terjadi tadi malam semakin menyakitkan.”

"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami sebagai tim juga terluka dengan hasil tadi malam. Selama pertandingan, pengambil penalti yang ditunjuk memerintahkan saya untuk mengambil penalti; dan untuk mendukung tim, saya mengambil tanggung jawab saat itu juga untuk melakukannya.”

"Hidup adalah tentang tantangan dan mengubah rasa sakit menjadi kekuatan yang akan terus saya lakukan."

Klik di sini untuk melihat berita Champions League lainnya

Lookman Balas Kritik Tajam Gasperini usai Atalanta Tersingkir di Champions League

Lookman Balas Kritik Tajam Gasperini usai Atalanta Tersingkir di Champions League

Pemain depan Atalanta Ademola Lookman membalas kritikan tajam pelatihnya Gian Piero Gasperini usai tim mereka tersingkir dari babak playoff fase gugur Champions League.

Setelah kalah 2-1 di leg pertama, Atalanta memiliki tugas besar di kandang sendiri untuk membalikkan kedudukan. Lookman lalu menjadi sorotan usai gagal memaksimalkan tendangan penalti dan Atalanta tersingkir dari babak playoff fase gugur Champions League dengan skor agregat 5-2.

Lookman disebut penendang penalti terburuk

Brugge tampil gemilang dengan mencetak tiga gol dalam 45 menit pertama. Lookman lalu memangkas jarak dengan golnya tak lama usai jeda.

Lalu Atalanta memiliki peluang untuk memangkas jarak dengan tendangan penalti pada menit ke-61. Namun tembakan Lookman mampu diamankan oleh kiper Brugge Simon Mignolet.

Baca juga: Gasperini Sebut Lookman Penendang Penalti Terburuk

Gasperini menyalahkan penyerang asal Nigeria tersebut, sebab Charles De Ketelaere atau Mateo Retegui yang seharusnya mengambil tendangan penalti tersebut.

"Lookman tidak seharusnya mengambil penalti itu, dia adalah salah satu pengambil penalti terburuk yang pernah saya lihat," kata Gasperini.

"Dia memiliki catatan yang sangat buruk bahkan dalam latihan, dia hanya sedikit yang berhasil mengeksekusi penalti. Retegui dan De Ketelaere ada di sana, tetapi Lookman dalam momen antusiasme setelah mencetak gol memutuskan untuk mengambil bola dan itu adalah tindakan yang sama sekali tidak saya hargai."

Lookman sebut Gasperini tak respek

Lookman bisa dibilang pemain terbaik Atalanta sejak bergabung pada 2022 lalu. Ia mencetak hattrick pada final Europa League untuk mengalahkan Bayer Leverkusen.

Pemain 27 tahun tersebut memberikan respons atas kritik tajam pelatihnya dan mengatakan para penendang penalti menunjuknya untuk menjadi eksekutor.

"Saya sedih pada hari seperti ini karena harus menulis pernyataan ini - terutama karena apa yang telah kita capai bersama sebagai tim dan sebagai kota," tulis Lookman di Instagram.

"Diperlakukan seperti itu tidak hanya menyakitkan tetapi juga terasa sangat tidak respek, terutama karena kerja keras dan komitmen luar biasa yang selalu saya berikan setiap hari untuk membantu membawa kesuksesan bagi klub ini dan para penggemar Bergamo yang luar biasa.”

"Sejujurnya, saya telah menghadapi banyak momen sulit selama berada di sini - sebagian besar tidak pernah saya bicarakan karena menurut saya tim harus selalu dilindungi dan harus didahulukan. Hal ini membuat apa yang terjadi tadi malam semakin menyakitkan.”

"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami sebagai tim juga terluka dengan hasil tadi malam. Selama pertandingan, pengambil penalti yang ditunjuk memerintahkan saya untuk mengambil penalti; dan untuk mendukung tim, saya mengambil tanggung jawab saat itu juga untuk melakukannya.”

"Hidup adalah tentang tantangan dan mengubah rasa sakit menjadi kekuatan yang akan terus saya lakukan."

Klik di sini untuk melihat berita Champions League lainnya